Halo Jajan

Assalammualaikum wr wb

Ada kulineran baru di sudut kota Jember💃💃 Kulineran ini menyajikan menu yang khas, sesuai dengan nama cafenya. Tempatnya minimalis, namun cozy banget. Harganya cukup bersahabat, dengan pelayanan yang sepadan. Menu makanan dan minuman yang disajikan juga mampu memanjakan lidah. Kau tahu itu di mana?

Club Roppang. Sesuai namanya, cafe ini menyediakan aneka macam roti panggang dengan topping beragam. Kalau kamu nggak terlalu suka dengan roti, kamu bisa mencicipi menu lain seperti indomie beraneka sajian dan juga samyang. Hmmm, enak kan??

Malam itu, saya datang bersama teman-teman seperkongkolan sejak menjadi embrio di Unej Mengajar. Mereka adalah Oce, Sarah, dan Dian. Dian yang merekomendasikan tempat ini, lalu kita datang malam harinya.

Tidak susah mencari Club Roppang ini karena berada di jalan raya, yaitu Jl. PB Sudirman no. 48 A, di seberangnya RS DKT atau sampingnya lapangan tenis Kodim. Tempatnya cukup nyempil, jadi kalau sudah di jalan raya tersebut harus pelan-pelan khawatir kebablas 😅

Sarah datang duluan, dia tipe orang yang ontime (kadang >.<)

Ketika tiba di Club Roppang, kamu bisa memilih tempat duduk di manapun kamu mau, bisa di dalam ataupun di luar (namun tetap beratap kok). Dimanapun kamu duduk, merupakan spot yang instagramable. Jadi, Club Roppang ini cocok buat kamu untuk selalu menjadi anak hits 💃

Assalammualaikum wr wb

Siapa di sini yang doyan makan mie? Doyan mie pedes juga kah? Huuh, iya, saya juga doyan 😋

Beberapa tahun belakangan ini, kita sering disuguhi beragam makanan yang disajikan dengan bumbu super pedas, salah satunya adalah mie pedas. Dimana-mana sering kita temukan sajian kuliner dengan menu andalan mie yang bercabe tak kenal hitungan seperti mie kobong, mie nyetan, mie ngiblis, mie pedes gila, dll. Pokoknya segala-galanya pake cabe, termasuk juga para cabe-cabean yang nyempil di warung sebelah.

Tadi malam, saya dan teman-teman berkuliner seru. Kami mencoba sajian menu mie pedas yang berbeda dari biasanya, yaitu Mie Lengket Pedas Manis. Wooow, kok ada lengket-lengketnya gitu gimanaaa?? Kami ingin tahu, kata "lengket"nya itu dapet dari mana sih? Apakah dari lem kertas atau lem kayu?

Kami pun datang ke salah satu sudut Jember, yaitu Club Roppang. Tempatnya minimalis, dan cozy banget. Cocok buat hangout sambil seru-seruan bareng teman maupun kekasih. Kami pun memesan menu spesial untuk malam ini, yaitu Mie Lengket Pedas Manis.

Nggak berapa lama kemudian, sajian itu datang di hadapan kami. Taraaaaaa..... Wuaaaw, haruuum banget.. harumnya beda, nggak tahu harum apaan.

Gimana? Ngiler lihat gambarnya? Gambar tersebut diambil menggunakan smartphone ASUS Zenfone dengan Pixelmaster Camera sehingga bisa auto fokus dalam pengambilan objek foto.

Sajiannya memang cukup unik dan berbeda daripada mie-mie lainnya. Mie Lengket Pedas Manis ini merupakan mie yang udah diaduk-aduk dengan bumbu dan potongan cabai, lalu dilumuri keju mozarella yang diblow torch.

Sensasinya tuh .... lengket-lengket gimanaaaa gituuu. Ditarik ulur melulu kayak mantan ngajak balikan. Kejunya lengket, dan nggak mau dilepas, itu kan yang bikin susah move on. Makanya nggak heran jika banyak orang yang menamakannya mie lengket.

Mie lengket ini bisa disajikan secara pedas maupun biasa saja. Bila tidak ingin pedas-pedas banget, ya bisa dikasih kecap, tapi biasanya kecap udah tercampur sama bumbunya.

Telur mata sapi melengkapi menu Mie Lengket Pedas Manis ini. Jadi, rasanya enak banget, bisa cocol-cocol telur di atas mie yang lengket-lengketnya bikin geli-geli gimanaaa gitu.

Mie Lengket Pedas Manis ini menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Memang bahan utamanya adalah mie yang disukai banyak orang di saat tanggal tua maupun tanggal muda. Namun, penyajian yang mempertimbangkan hal-hal yang disukai anak muda nan hits, membuat makanan ini menjadi laris manis beberapa bulan terakhir ini.

Kamu mau coba? Sini datang ke Jember, sekalian traktirin saya Mie Lengket Pedas Manis 😆
Wassalammualaikum wr wb

Assalammualaikum wr wb

Kini kopi bukan lagi sekedar minuman penahan kantuk, melainkan minuman yang membawa kenikmatan tersendiri bagi para pecintanya. Tidak banyak orang yang mampu menikmati kelezatan kopi secara istimewa. Mungkin juga kamu, yang ngakunya suka kopi tapi paling demen sama kopi gunting alias kopi instan 😆. Padahal, jika kamu tahu, rasa kopi instan itu tidak sepenuhnya sama persis dengan kopi tubruk atau kopi yang ditumbuk asli. Rasanya justru jauh berbeda, pun dengan kenikmatannya.

Nah, ini saya punya rekomendasi kopi yang enaknya mantap jiwa. Berasal dari kabupaten yang dijuluki "Republik Kopi", yaitu Bondowoso. Kopi ini memiliki cita rasa yang sangat unik dan khas, yaitu pahit, asam, dan manis seperti coklat.

Api Biru Kopi Nusantara menyediakan berbagai jenis sajian kopi giling jenis Arabica Java Ijen Raung dengan kemasan 100-200 gram. Selain kopi arabika, tersedia juga kopi jenis robusta. Info lebih lengkapnya, bisa kamu cek langsung ke instagramnya di sini.

Selain itu, tersedia kopi luwak dan kopi bulan madu (kopi lanang khas Bondowoso), yang sama-sama tumbuh di tanah Bondowoso pada ketinggian 1000 mdpl. Udah kebayangkan gimana rasanya? Rasanya nggak perlu diragukan lagi. Sungguh, rasanya mantap jiwa...

Ohya, catat nih, setiap pembelian 5pcs, kamu akan mendapatkan harga spesial.

Nah, tunggu apalagi, segera beli kopi gilingnya, ajak kawan-kawanmu untuk menikmatinya dengan mantap jiwaaaa....

Wassalammualaikum wr wb

Assalammualaikum wr wb

Siapa yang suka tempe penyet?

Bagi yang doyan makan makanan khas Jawa Timuran ini, saya punya rekomendasi tempat makan tempe penyet yang enak, murah, sederhana, dan nikmat. Yaitu "Tempe Penyet Bu Lemot".

Tempenya enak. Dipenyet dengan sambal yang mantap. Dipenyet saat hangat-hangatnya. Lalu disuguhkan bersama nasi putih dengan porsi jumbo yang hangat masih kebul-kebul. Dilengkapi dengan sajian sayuran yang masih seger. Tahu goreng dan dadar jagung menggoda untuk segera dimakan dengan lahap.

Lokasinya nggak jauh dari kampus Univ Jember. Lebih tepatnya ada di daerah Antirogo, Patrang Jember. Dekatnya SMA Nuris, mepet jembatan. Buka jam 9an, tapi Bu Lemot siap menghidangkan sajian ketika pukul 10 😂

Ohya, kenapa dinamakan Bu Lemot? Karena hmm... Ibunya hmm... selooooow banget.... santaaaaai banget... nggak dikejar Londo, nggak dikejar juragan, nggak bingung kiamat. Pokoknya selow dah... Maka dari itu, tempat makan ini nggak cocok buat kamu yang lagi laper banget dan butuh penyajian makanan yang super cepat. Jadi, kalau datang ke sini ya ketika perut kamu lagi santai dan lagi ngidam tempe penyet.

Nama aslinya sih bukan Bu Lemot. Bu Lemot itu nama julukan, pemberian dari anak-anak pondokan sekitar situ, yang merasakan betapa lamanya proses penyajiannya 💁 Tapi lama proses penyajiannya itu sebanding dengan rasa tempe penyetnya yang warbiyasaaaah nampoool 🙆

Bagaimana dengan harganya?

Cuma 5ribu rupiah. Tenaaaang, itu porsinya jumbo kok. Buat cewek-cewek, bisa dibuat makan dua kali 😂. Kalo untuk cowok, dijamin wareg sewareg-waregnya.

Ohya, kalau mau nambah lauk, bisa kok. Ada ikan cakalang, ayam, telur, yang harganya ekonomis lah yaaa. Menu lainnya ada nasi pecel dan nasi campur.

Untuk tempe penyetnya, biasanya jam 3 sore udah sold out, saking enaknyaaa 😋

Yuk, segera diburu sebelum kehabisaaaan 💃💃💃

Wassalammualaikum wr wb

Assalammualaikum wr wb

Sabtu malam alias malam Minggu (6/8/2016), teman saya -Siti Maimunah, mengajak untuk makan mie ramen. Sebenarnya bukan dia sih yang koar-koar di grup WhatsApp anak KU, melainkan saya yang membajak hapenya, ngajakin teman-teman makan mie ramen, soalnya Yeri lagi ngidam mie ramen.

Hanya berlima yang ikut, yaitu saya, Yeri, Lely, Rafi, dan Arga. Teman-teman lain ada kesibukan lain di malam Minggu atau mungkin sedang galau akut sambil menatap layar dunia maya.

Sebelumnya, kami tanya teman-teman mengenai lokasi tempat makan mie ramen yang enak. Hendrik menyarankan untuk datang ke Sushi Ramen Street Jember (SRS) di Jalan Karimata. Kami pun mengikuti sarannya, sambil kepo-kepoin instagramnya.

Kami datang ke kedai mie ramen jam 7 malam. Ini kedai mie ramen baru. Baru dibuka tanggal 18 April lalu, hmm kira-kira udah memasuki trimester kedua (>.<) Lokasinya nggak jauh dari daerah kampus, yaitu di Jalan Karimata no.82.

Kedai ala-ala Jepang ini, terlihat sangat mencolok dibandingkan dengan toko-toko di sebelahnya karena diselimuti warna serba merah hitam putih dengan dominasi merah, namun tetap terasa elegan. Lampion khas Jepang yang tergantung di atap beranda, seakan-akan menyambut kedatangan kami.

Malam itu, hanya kami yang datang. Dengan leluasa kami menguasai kedai. Berfoto-foto sepuas hati. Membolak-balik menu makanan yang tersaji, sambil mencoba menyabarkan dompet kami. Hmm, kalau saya sih bukan dompet, melainkan tabungan -nabung buat makan enak meskipun sekali >.<

Ini daftar menunya, monggo dipilih

Ini baru pertama kalinya kami makan mie ramen. Coba-cobalah sebutannya. Modal nekat juga, soalnya merogoh kocek yang nggak sedikit. Kami langsung gagal fokus ketika mie ramen telah datang sambil teriak-teriak "ayo... makanlah aku..."

Lalu datanglah 5 mangkuk mie ramen. Beginilah rupanya.

Maaf, udah habis duluan, hehe

Sajian mie ramen sunggu menggoda selera. Saya memesan mie ramen original, supaya tahu rasa yang asli seperti apa tanpa tambahan apapun. Hmm… kuahnya kental. Mie ramen ini dibumbui dengan pasta kedelai (miso) sehingga rasanya pekat, berwarna merah kecoklatan dan kaya rasa. Sedap pokoknya.

Mienya juga bukan mie biasa, melainkan mie ramen beneran. Ada topping berupa negi (irisan daun bawang), tamago (telur yang direbus matang), seaweed (lembaran rumput laut), kamaboko jenis narutomaki (irisan ikan kue kukus), jagung printilan, irisan wortel, lembaran daun bayam, dan juga jamur kuping.

Yang saya suka apanya? Hmm… rasa kuahnya… kudu diincip-incip terus, hehehe…

Di meja juga disediakan saus pedas, kecap asin, bon cabe, dan sebagainya.

Kami juga memesan sushi ingiri. Sushi yang isinya otak-otak.

Puas rasanya kami makan di sini. Selain makanan yang khas, SRS ini juga menyediakan wifi gratis. Tentu ada passwordnya. Coba deh, tanya ke pelayannya apa passwordnya. Dijamin bikin bingung, bahkan mungkin ada yang tertipu >.<

Ohya, sedang ada yang spesial dari SRS di sebulanan ini. Mulai tanggal 9 Agustus sampai 9 September, akan ada diskon 20% untuk semua jenis menu. Huaaaa pengen. Tapi khusus anak SD, SMP, dan SMA. Datang aja kesanaaaa… dijamin enak dan puas makannya…

Wassalammualaikum

Assalammualaikum… selamat pagiii

Uhuuuuy, pagi ini saya mau menyampaikan hasil jelajah kuliner saya, yaa meskipun nggak maksimal sih. Soalnya mendadak juga kesananya, kurang persiapan. Tapi suatu hari saya mau ke sana lagi, melengkapi tulisan saya sebagai rujukan teman-teman yang mau nongki-nongki cantik khususon daerah Jember.

Nama cafenya adalah “Teko”, merupakan singkatan dari Terminal Kopi.

Mengapa dinamakan Terminal? Hmm… begini penjelasannya, kita tahu bahwa terminal adalah tempat bertemunya orang-orang yang datang dari berbagai penjuru. Maka, maksud dari nama terminal di café ini adalah sebagai tempat bertemunya orang-orang yang datang untuk singgah. Nah, singgahnya itu sambil minum kopi. Begitu kira-kira penjelasannya…

Mbak Sisil adalah pemilik dari café Teko ini. Orangnya ramah dan jember bangeeet. Hampir setiap malam, beliau selalu ada di café ini, turut terjun langsung untuk melayani para penikmat kopi. Café ini buka mulai bada magrib sampai para pengunjung pulang. Dedeuuu, setianya sama pelanggan…

Café ini berada di jalan Karimata 195 A. Cafenya agak nyempil sih, tulisannya juga agak kecil, kurang mentereng, hehe. Mungkin karena ia menjaga kesederhanaannya.

Tapiiiii ketika kita sudah masuk kesanaaaa, woooow keceeee… lampu kerlap-kerlip menjadi salah satu bagian yang membuat kita jatuh cinta kepada café Teko. Siiiiiih pokoknya keceeee, saya nggak bisa berkata apa-apaaaa…. Saya tak sanggup menjelaskannyaaaaaa, hehe…

Dekorasi yang dicat warna oranye membuat café ini terasa semarak. Pengunjung dapat duduk di dalam café maupun di gazebo café yang telah disediakan. Pengunjung juga bisa duduk di atas kursi ataupun lesehan.

Ohya, ada salah satu sudut café yang paling memukau. Apa itu? Terdapat rak ketupat berwarna hijau yang berisi tumpukan bacaan seperti novel, komik, majalah dsb. Rak ketupat tersebut membuat mata saya semakin berbinar-binar. Jarang sekali ditemukan café dengan sajian seperti ini. Café ini menjadi sasaran empuk bagi para penikmat novel yang pengen baca buku-buku gratis sambil ngopi. Jadi, cafe ini juga memiliki unsur edukasi. Yaa supaya cafenya nggak hanya dijadikan tempat ngopi-ngopi, tapi minimal lebih bermanfaatlah yaaa... Pulangnya kenyang perut dan kenyang otak jadinya, hehehe..

Bagaimana dengan menu makanannya? Café ini tidak menyediakan menu makanan berat. Paling berat ya mie goreng sih, hehe. Menu makanannya unik-unik dan ringan-ringan, seperti bola-bola kentang, fired mushroom, stick ikan dsb. Enak-enak kok. Sayangnya saya nggak sempat mencatat atau memotret menunya, hehe.

Bagaimana dengan menu minumannya? Hmm… spesial sekali. Banyak sekali kopi yang ditawarkan, seperti joy coffee, present coffee, silent coffee, dsb yang semuanya itu merupakan racikan sendiri. Masing-masing kopi beserta racikannya, memiliki filosofi tersendiri. Jadinya, ketika kita memilih salah satu kopi, lalu membaca menu racikannya, kemudian membaca juga makna dari menu yang kita pilih, maka secara tidak langsung kata-kata tersebut akan merasuk ke alam bawah sadar kita. Kita akan tersugesti.

Café ini tidak begitu ramai. Cocok bagi saya yang tidak suka café ramai pengunjung. Suasana di sini juga adem-adem gimanaaa gitu. Ada salah satu hal yang saya rasakan, ketika saya di sini, mengapa waktu berjalan terasa lambat yaaaa…. Hmm… mungkin karena saya datang ke café Teko bersama Aa’ yaa, hehehe…

Cukup sekian ya informasi yang bisa saya sampaikan. Sepertinya saya masih punya banyak hutang untuk menjelaskan café ini sedetail-detailnya. Inshaa Allah lain kali saya akan datang lagi kok ke Café Teko, menjelajah dan membabat habis seluk beluk café unik berbasis intelektual, eaaaaa….

Sampai jumpa. Semoga bermanfaat..

Wassalammualaikum wr wb