Makan Mie Ramen Ala Mas Naruto

August 09, 2016 Unknown 0 Comments

Assalammualaikum wr wb
Sabtu malam alias malam Minggu (6/8/2016), teman saya -Siti Maimunah, mengajak untuk makan mie ramen. Sebenarnya bukan dia sih yang koar-koar di grup WhatsApp anak KU, melainkan saya yang membajak hapenya, ngajakin teman-teman makan mie ramen, soalnya Yeri lagi ngidam mie ramen. 
Hanya berlima yang ikut, yaitu saya, Yeri, Lely, Rafi, dan Arga. Teman-teman lain ada kesibukan lain di malam Minggu atau mungkin sedang galau akut sambil menatap layar dunia maya.

Sebelumnya, kami tanya teman-teman mengenai lokasi tempat makan mie ramen yang enak. Hendrik menyarankan untuk datang ke Sushi Ramen Street Jember (SRS) di Jalan Karimata. Kami pun mengikuti sarannya, sambil kepo-kepoin instagramnya.
Kami datang ke kedai mie ramen jam 7 malam. Ini kedai mie ramen baru. Baru dibuka tanggal 18 April lalu, hmm kira-kira udah memasuki trimester kedua (>.<) Lokasinya nggak jauh dari daerah kampus, yaitu di Jalan Karimata no.82.

Kedai ala-ala Jepang ini, terlihat sangat mencolok dibandingkan dengan toko-toko di sebelahnya karena diselimuti warna serba merah hitam putih dengan dominasi merah, namun tetap terasa elegan. Lampion khas Jepang yang tergantung di atap beranda, seakan-akan menyambut kedatangan kami.
Malam itu, hanya kami yang datang. Dengan leluasa kami menguasai kedai. Berfoto-foto sepuas hati. Membolak-balik menu makanan yang tersaji, sambil mencoba menyabarkan dompet kami. Hmm, kalau saya sih bukan dompet, melainkan tabungan -nabung buat makan enak meskipun sekali >.< 
Ini daftar menunya, monggo dipilih
Ini baru pertama kalinya kami makan mie ramen. Coba-cobalah sebutannya. Modal nekat juga, soalnya merogoh kocek yang nggak sedikit. Kami langsung gagal fokus ketika mie ramen telah datang sambil teriak-teriak "ayo... makanlah aku..."
  
Lalu datanglah 5 mangkuk mie ramen. Beginilah rupanya. 

Maaf, udah habis duluan, hehe
Sajian mie ramen sunggu menggoda selera. Saya memesan mie ramen original, supaya tahu rasa yang asli seperti apa tanpa tambahan apapun. Hmm… kuahnya kental. Mie ramen ini dibumbui dengan pasta kedelai (miso) sehingga rasanya pekat, berwarna merah kecoklatan dan kaya rasa. Sedap pokoknya.

Mienya juga bukan mie biasa, melainkan mie ramen beneran. Ada topping berupa negi (irisan daun bawang), tamago (telur yang direbus matang), seaweed (lembaran rumput laut), kamaboko jenis narutomaki (irisan ikan kue kukus), jagung printilan, irisan wortel, lembaran daun bayam, dan juga jamur kuping. 
Yang saya suka apanya? Hmm… rasa kuahnya… kudu diincip-incip terus, hehehe…
Di meja juga disediakan saus pedas, kecap asin, bon cabe, dan sebagainya.
Kami juga memesan sushi ingiri. Sushi yang isinya otak-otak. 

Puas rasanya kami makan di sini. Selain makanan yang khas, SRS ini juga menyediakan wifi gratis. Tentu ada passwordnya. Coba deh, tanya ke pelayannya apa passwordnya. Dijamin bikin bingung, bahkan mungkin ada yang tertipu >.<
Ohya, sedang ada yang spesial dari SRS di sebulanan ini. Mulai tanggal 9 Agustus sampai 9 September, akan ada diskon 20% untuk semua jenis menu. Huaaaa pengen. Tapi khusus anak SD, SMP, dan SMA. Datang aja kesanaaaa… dijamin enak dan puas makannya…

Wassalammualaikum 

0 comments:

Kafe Teko, Kafe Unik Berbasis Intelektual

June 02, 2016 Unknown 0 Comments



Assalammualaikum… selamat pagiii
Uhuuuuy, pagi ini saya mau menyampaikan hasil jelajah kuliner saya, yaa meskipun nggak maksimal sih. Soalnya mendadak juga kesananya, kurang persiapan. Tapi suatu hari saya mau ke sana lagi, melengkapi tulisan saya sebagai rujukan teman-teman yang mau nongki-nongki cantik khususon daerah Jember.

Nama cafenya adalah “Teko”, merupakan singkatan dari Terminal Kopi. 


Mengapa dinamakan Terminal? Hmm… begini penjelasannya, kita tahu bahwa terminal adalah tempat bertemunya orang-orang yang datang dari berbagai penjuru. Maka, maksud dari nama terminal di cafรฉ ini adalah sebagai tempat bertemunya orang-orang yang datang untuk singgah. Nah, singgahnya itu sambil minum kopi. Begitu kira-kira penjelasannya…

Mbak Sisil adalah pemilik dari cafรฉ Teko ini. Orangnya ramah dan jember bangeeet. Hampir setiap malam, beliau selalu ada di cafรฉ ini, turut terjun langsung untuk melayani para penikmat kopi. Cafรฉ ini buka mulai bada magrib sampai para pengunjung pulang. Dedeuuu, setianya sama pelanggan…

Cafรฉ ini berada di jalan Karimata 195 A. Cafenya agak nyempil sih, tulisannya juga agak kecil, kurang mentereng, hehe. Mungkin karena ia menjaga kesederhanaannya. 

Tapiiiii ketika kita sudah masuk kesanaaaa, woooow keceeee… lampu kerlap-kerlip menjadi salah satu bagian yang membuat kita jatuh cinta kepada cafรฉ Teko. Siiiiiih pokoknya keceeee, saya nggak bisa berkata apa-apaaaa…. Saya tak sanggup menjelaskannyaaaaaa, hehe…

Dekorasi yang dicat warna oranye membuat cafรฉ ini terasa semarak. Pengunjung dapat duduk di dalam cafรฉ maupun di gazebo cafรฉ yang telah disediakan. Pengunjung juga bisa duduk di atas kursi ataupun lesehan.

Ohya, ada salah satu sudut cafรฉ yang paling memukau. Apa itu? Terdapat rak ketupat berwarna hijau yang berisi tumpukan bacaan seperti novel, komik, majalah dsb. Rak ketupat tersebut membuat mata saya semakin berbinar-binar. Jarang sekali ditemukan cafรฉ dengan sajian seperti ini. Cafรฉ ini menjadi sasaran empuk bagi para penikmat novel yang pengen baca buku-buku gratis sambil ngopi. Jadi, cafe ini juga memiliki unsur edukasi. Yaa supaya cafenya nggak hanya dijadikan tempat ngopi-ngopi, tapi minimal lebih bermanfaatlah yaaa... Pulangnya kenyang perut dan kenyang otak jadinya, hehehe..


Bagaimana dengan menu makanannya? Cafรฉ ini tidak menyediakan menu makanan berat. Paling berat ya mie goreng sih, hehe. Menu makanannya unik-unik dan ringan-ringan, seperti bola-bola kentang, fired mushroom, stick ikan dsb. Enak-enak kok. Sayangnya saya nggak sempat mencatat atau memotret menunya, hehe.

Bagaimana dengan menu minumannya? Hmm… spesial sekali. Banyak sekali kopi yang ditawarkan, seperti joy coffee, present coffee, silent coffee, dsb yang semuanya itu merupakan racikan sendiri. Masing-masing kopi beserta racikannya, memiliki filosofi tersendiri. Jadinya, ketika kita memilih salah satu kopi, lalu membaca menu racikannya, kemudian membaca juga makna dari menu yang kita pilih, maka secara tidak langsung kata-kata tersebut akan merasuk ke alam bawah sadar kita. Kita akan tersugesti.

Cafรฉ ini tidak begitu ramai. Cocok bagi saya yang tidak suka cafรฉ ramai pengunjung. Suasana di sini juga adem-adem gimanaaa gitu. Ada salah satu hal yang saya rasakan, ketika saya di sini, mengapa waktu berjalan terasa lambat yaaaa…. Hmm… mungkin karena saya datang ke cafรฉ Teko bersama Aa’ yaa, hehehe…

Cukup sekian ya informasi yang bisa saya sampaikan. Sepertinya saya masih punya banyak hutang untuk menjelaskan cafรฉ ini sedetail-detailnya. Inshaa Allah lain kali saya akan datang lagi kok ke Cafรฉ Teko, menjelajah dan membabat habis seluk beluk cafรฉ unik berbasis intelektual, eaaaaa….
Sampai jumpa. Semoga bermanfaat..
Wassalammualaikum wr wb

0 comments: